Yahoo Malaysia Web Search

Search results

  1. Aug 24, 2021 · Oei Tiong Ham menjadi warga Cina – Jawa pertama yang mengenakan pakaian seperti orang Eropa di Semarang. Kemudian pada 1905, seluruh orang Cina dan keturunannya bisa berpakaian bebas seperti orang-orang Eropa tanpa perlu meminta izin. Tentu saja kejadian tersebut tidak terwujud tanpa keberanian dari Oei Tiong Ham. Bisnis Gula Oei Tiong Ham

  2. Aug 25, 2023 · Bahkan, keturunan Oei Tiong Ham pun gaungnya tidak lagi terdengar, hanya tinggal sejarah. Termasuk juga soal kepemilikan tanah dan rumah hingga seperempat wilayah Singapura tersebut. Semuanya hilang begitu saja. Meski begitu, jejak kebesaran Oei Tiong Ham di Singapura dapat dilihat pada keberadaan salah satu taman di sana, yakni Oei Tiong Ham Park.

  3. Dec 15, 2022 · Pada 1890, Oei Tiong Ham mengambil alih perusaaha milik ayahnya. Oei Tiong Ham mengembangkan perusahaan tersebut sampai mencakupi perdagangan karet, kapuk, gambir, tapioka dan kopi. Selain itu, perusahaan miliknya juga menangani pegadaian, layanan pos, penebangan dan perdagangan opium terbesar di kawasan Asia Tenggara.

  4. Dengan jumlah kekayaan yang fantastis, Oei Tiong Ham bahkan dikenal sebagai konglomerat pertama di Asia Tenggara dengan sebutan “Si Raja Gula”. Pria kelahiran Semarang, 19 November 1866 itu adalah salah satu orang terkaya di Semarang, dan pernah mendapat julukan sebagai “Manusia 200 Juta Gulden”, karena kekayaan yang dimillikinya.

  5. Kian Gwan Thailand was a subsidiary of Asia’s first modern conglomerate and one of the oldest Asian firms in the region, The Oei Tiong Ham Concern.. The group’s history dates back to 1863 to Semarang in the Dutch East Indies (Java), when Oei Tjie Sien, a young immigrant from China set up a trading firm called Kian Gwan, (“Source of all welfare”) where he sold teas, herbs, incense and ...

  6. Oei Tiong Ham’s remarkable success of transforming a medium-sized trading firm into a multi-national, verticallyintegrated business conglomerate has been described by several scholars.3 Others have focused on the development of the company during the regime changes of the central decades of the twentieth century,4 or have compared Oei Tiong ...

  7. Ilustrasi Oei Tiong Ham. Pada puncak kejayaannya sekitar dekade 1920-an, Oei Tiong Ham (OTH) dijuluki sebagai Tuan 200 Juta Gulden, karena menjadi pengusaha pertama yang kekayaannya menembus angka 200 juta gulden atau sekitar Rp 27 triliun dengan nilai tukar saat ini. OTH yang flamboyan dan super kaya itu, memiliki lahan seluas 81 hektar di ...