Yahoo Malaysia Web Search

Search results

  1. William Soerjadjaja (20 Desember 1922 – 2 April 2010) adalah seorang pengusaha Indonesia yang menjadi terkenal karena suksesnya membangun PT Astra Internasional, sebuah perusahaan besar di Indonesia. William dikenal dengan sebutan "Oom William".

  2. William Soeryadjaya, also known as Tjia Kian Liong (Chinese: 謝建隆; pinyin: Xiè Jiànlóng; Wade–Giles: Hsieh 4 Chien 4-lung 2; 20 December 1922 – 2 April 2010), also known as Oom (Uncle) Willem, born in Majalengka, was a Chinese Indonesian businessman who co-founded Astra International, Indonesia's largest conglomerate.

  3. 2 days ago · William Soeryadjaya Ungkap Kisah di Balik Ambruknya Bank Summa-Pencaplokan Astra. Jumat, 11 Desember 1992, lewat tengah malam, pintu rumah William Soeryadjaya diketuk utusan para koleganya yang tergabung dalam kelompok Prasetya Mulya. Para tamu pemilik PT Astra International itu adalah Jansen Wiraatmaja (utusan konglomerat Prajogo Pangestu ...

  4. Sep 28, 2021 · Dalam buku Man of Honor, Kehidupan, Semangat, dan Kearifan William Soeryadjaya yang dikutip Historia, diceritakan kalau Grup Astra lahir dari langkah tiga pemuda keturunan Tiongkok. Mereka membeli perusahaan ekspor-impor yang sudah tidak aktif.

  5. Dec 20, 2023 · William Soeryadjaya, yang lahir pada 20 Desember 1922, mendirikan Astra International dari awal sejak nol, tapi harus merelakan sahamnya untuk menyelamatkan Bank Summa yang bangkrut. Artikel ini mengulas sejarah, kontroversi, dan simpati yang menjadi kasus William Soeryadjaya, pengusaha Tionghoa perakitan yang berpulang pada 2010.

  6. Apr 2, 2020 · Astra berasal dari perusahaan impor yang mati suri yang dibeli oleh Tjia Kian Liong dan Liem Peng Hong pada 1957. William Soeryadjaya menjadi pengusaha Astra yang terbesar setelah menggabungkan perusahaan-perusahaan lainnya.

  7. Apr 17, 2021 · William Soeryadjaya merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Bernama asli Tjia Kian Liong yang lahir di Majalengka, Jawa Barat 20 Desember 1922. Sejak usianya 12 tahun, ia telah menjadi yatim piatu. Ketika umurnya 19 tahun, ia terpaksa putus sekolah dan kemudian banting stir dengan menjadi pedagang kertas di Cirebon.