Yahoo Malaysia Web Search

Search results

  1. 1 day ago · Sultan Agung (Raden Mas Jatmika atau Raden Mas Rangsang) adalah tokoh penting dalam sejarah Kerajaan Mataram Islam. Ia memerintah dari tahun 1613 hingga 1645. Sultan Agung dikenal sebagai raja terbesar Mataram. Ia berhasil menyatukan wilayah-wilayah sekitarnya dan memperluas kekuasaannya hingga mencapai puncak territorial dan militer.

  2. 3 days ago · Bila ingin menguasai wilayah Banten, Sultan Agung harus menyingkirkan VOC yang dianggap sebagai batu perintang. Awalnya Sultan Agung menawarkan perdamaian dengan VOC asalkan mereka mengakui Kerajaan Mataram Islam. Syarat-syarat tertentu juga ditawarkan pada 1628 ditolak VOC. Sultan Agung pun menyatakan perang melawan VOC.

  3. 3 days ago · Kisah Ajaib Jenderal M Jusuf, Panglima TNI Berkalung Alquran Emas yang Kebal Peluru. ”Perang digaungkan, Sultan Agung mengirim pasukan Mataram I dipimpin oleh Tumenggung Bahureksa, pada 27 Agustus 1628” demikian dikutip dari "Hitam Putih Kekuasaan Raja - Raja Jawa Intrik, Konspirasi Perebutan Harta, Tahta, dan Wanita”, karya Sri Wintala ...

  4. 3 days ago · Prahara Suriadiwangsa, Raja Sumedang Larang Keturunan Madura. Karena hendak menguasai Kerajaan Sumedang seluruhnya, Suriadiwangsa meminta bantuan Banten. Namun, hal ini membuat Sultan Agung berang dan ia dihukum mati. Kontributor: Muhamad Alnoza.

  5. 3 days ago · Awalnya Sultan Agung menawarkan perdamaian dengan VOC, asalkan ia mengakui Kerajaan Mataram Islam. Syarat-syarat tertentu juga ditawarkan pada 1628. Tapi jelaslah tawaran itu akhirnya ditolak VOC, maka Sultan Agung pun menyatakan perang melawan VOC.

  6. 2 days ago · Intisari-Online.com - Sultan Agung, raja Mataram Islam terbesar, punya tujuan khusus ketika menciptakan peringatan Malam 1 Suro. Ini adalah perayaan untuk mengawali Tahun Baru Jawa atau Tahun Baru Saka Sultan Agung. Menurut catatan sejarah, perayaan Malam 1 Suro sudah dilangsungkan sejak tahun 1633, saat Sultan Agung masih sugeng.

  7. 3 days ago · Kemudian sejarah satu Suro bermula di tahun 1663 Masehi saat Sultan Agung Hanyokrokusumo membuat sistem kalender Jawa yang baru. Hal ini dilakukan agar dapat mempersatukan raja dan kawula pada saat itu. Alih-alih menyelenggarakan ritual Kerajaan Rajawedha, diadakan upacara satu Suro sebagai gantinya.